Banjir disertai tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga menganggu arus lalu lintas selatan Pulau Jawa. Akibar banjir yang terjadi di Purworejo, Jawa Tengah, misal, jalur selatan dari arah Bandung dan Jakarta menuju Yogyakarta kemarin mulai tertahan di Gombong, Kebumen.
Kondisi alam yang kurang bersahabat itu cukup menganggu perjalanan mudik liburan Natal dan Tahun Baru, sebab jalur utama masih terendam banjir dan jalur alternatif bagian selatan atau jalur Daendel macet total akibat penumpukan kendaraan.
Kepala Subbagian Humas Polres Kebumen Ajun Komisaris Warsidi menjelaskan sejak Kamis (19/12) malam, tanggul Sungai Bogowonto jebol sehingga mengakibatkan jalur selatan di Butuh, Purworejo terendam air dengan ketinggian 1 meter. "Banyak kendaraan terjebak, untuk mengantisipasinya, waktu itu Polres Kebumen mengalihkan arus kendaraan melalui jalur alternatif jalur selatan," jelas Warsidi.
Hingga malam kemarin, masih banyak arus kendaraan dari arah Purwokerto melalui Kebumen ke arah Yogyakarta yang tertahan akibat banjir di Purworejo.
Kepala terminal Bus Purwokerto Hadi Suharto mengungkapkan bus-bus yang melayani trayek Yogyakarta, Surakarta, dan Surabaya masih terparkir di Terminal Purwokerto.
"Banjir di Purworejo telah melumpuhkan jalur selatan sehingga bus-bus pengangkut penumpang dari Purwokerto - Yogyakarta dan sebaliknya belum dapat beroperasi," ujarnya.
Banjir di Purwokerto kali ini terbilang parah karena pada Jumat (20/12) telah menerjang 53 desa di 11 kecamatan. Sungai Bogowonto dan anak-anak sungainya meluap. Beberapa tanggul sungai jebol, seperti di Desa Kemiri, Bayan dan Butuh. Bahkan tiga warga meninggal akibat terseret arus sungai. Lebih dari 600 keluarga mengungsi, puluhan rumah rusak berat dan ribuan hektare sawah terendam.
Banjir Jawa Timur
Dari Jawa Timur dilaporkan, banjir juga masih menggenangi sejumlah desa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Bojonegoro, telah memerintahkan personel agar sudah di garis depan menghadapi banjir dan longsor di sejumlah desa. Di Sampang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang mengaku belum mengetahui jumlah kerugian akibat banjir yang melanda kota itu dalam empat hari terakhir ini.
Kepada BPBD Pemkab Sampang Wisnu Hartono, kemarin, menjelaskan banjir yang terjadi di Kota Sampang dalam empat hari terakhir disebabkan luapan Kali Kemuning, setelah hujan mengguyur wilayah itu. Ribuan rumah warga di lima kelurahan dan sembilan desa terendam, termasuk sejumlah kantor pemerintahan dan lembaga pendidikan.
Di Jember, banjir yang menerjang desa di Kecamatan Kencong semakin meluas karena penahan Sungai Tanggul Jebol dan hujan masih mengguyur di kawasan tersebut hingga kemarin malam. "Banjir semakin meluas karena kami mendapat laporan bahwa rumah warga di Desa Kapanjen, Kecamatan Gumukmas, kini juga diterjang banjir karena derasnya luapan Sungai Tanggul," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo.
Sumber Media Cetak : Media Indonesia, 22 Desember 2013.
http://everyonelearns.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar